Pinarak: Bisnis, Nongkrong dan Hobby Bersua Di Atas Motor Klasik
Adi Roadi dan Erick Kurniawan Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta, prodi Psikologi angkatan 2022 merintis usaha bersama.
Bermula dari keresahan Adi dan Erik dalam menjalani perkuliahan yang monoton. mereka menciptakan Pinarak sebagai wadah untuk nongkrong dan berdiskusi dengan orang -orang baru serta memperluas relasi dengan tujuan mendapatkan insight dari banyak sudut pandang dan juga sebagai sarana untuk menyalurkan hobby melalui bisnis.
Pinarak
Dalam bahasa jawa, Pinarak berarti mampir. Berkecimbung di bidang FnB yang menjual kopi-kopi dengan harga yang terjangkau di kalangan mahasiswa. Memiliki konsep unik kedai kopi dan bakaran di atas motor klasik. Mereka juga menyediakan permainan catur, kartu dan gitar untuk menambah nuansa kental “Nongkrong di pinggir jalan”. Pinarak mulai buka sore pukul 16.29 – 18.14 WIB setiap hari (jalan banturan raya) dan malam minggu pukul 19.00 – sengantuknya.Untuk sistem delivery, minimal 15rb akan di antar sampai depan kost + free ongkir.
Awal mula merintis
Diawali ketika Adi berkunjung ke rumah Erik di semarang mereka duduk, mengobrol dan bercerita tentang rutinitas perkualiahan mereka yang kurang produktif seperti nongkrong bermain game dan sosial media. Kemudian mereka memiliki ide untuk untuk mendirikan sebuah bisnis, namun mereka belum memastikan ingin membuka bisnis di bidang tertentu. Adi pun mengusulkan untuk berjualan kopi di atas motornya agar tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menyewa lapak.
Motivasi
Dari keresahan rutinitas perkualiahan mereka yang kurang produktif memotivasi Adi dan Erik untuk membuat pinarak. Mereka menarget pasar mahasiswa dengan melihat peluang di mana kebiasaan mahasiswa adalah menghabiskan waktu untuk nongkrong. dengan target market yang tepat dan harga yang terjangkau serta suasana yang asik dan menarik, bisnis mereka semakin berkembang.
Konsistensi dan tantangan
Adi dan Erik membuka lapak pinarak setiap hari bahkan dalam wawancaranya mereka mengatakan “Tutup se-ngantuknya khusus di malam minggu.” di tengah jadwal perkuliahan yang padat, dengan kegigihan dan konsistensinya mereka mampu bertahan dalam menjalani bisnis dan perkuliahan yang padat secara bersamaan.
Selain itu mereka juga tidak memiliki lapak tetap dan terkendala dengan perizinan di tiap lokasi namun pinarak tetap menghormati setiap perizinan membuka lapak.
Motor klasik
Pinarak menggunakan motor klasik yang identik dengan usianya yang sudah tua dan perjalanan jauh yang sudah di tempuh, mencerminkan kesederhanaan dan pengalaman serta memiliki keunikan tersendiri sehingga mampu menarik target pasar Pinarak. Dengan memadukan konsep kopi tempo dulu diatas motor klasik, mereka berdua menyajikan kopi dan menu-menu bakaran yang tejangkau dikantong mahasiswa.
Momen berkesan
Mereka membagikan momen berkesan dalam menjalani bisnis Pinarak, yaitu ketika mereka mengambil box kopi di wonogiri: ” kita sempet nyasar muter-muter ngga tau jalan, masuk-masuk sawah, naik-naik gunung, eh ternyata lokasinya deket perbatasan antara wonogiri dan jawa timur. Pulang kemaleman bawa box gede berdua, semua itu demi mendapatkan box dengan harga yang paling murah.”
Tips dan pesan dari Adi dan Erik untuk mahasiswa yang ingin berwirausaha
“pertama niat dan ketika sudah niat maka lakukan jangan takut gagal karena lebih baik mencoba tapi gagal daripada tidak mencoba sama sekali. kalo tips dari mas adi ketika sudah niat harus dibarengin dengan ide yang sesuai dengan passion masing-masing seperti pinarak yang tercipta karena ownernya suka nongkrong dan ngopi sehingga menjalani usaha dengan happy dan menentukan target pasar jangan sampai hanya berbisnis untuk mengisi waktu luang ibaratnya berbisnis namun tidak menghasilkan apa-apa. yang paling penting buat mahasiswa ketika punya ide langsung segera eksekusi jangan nanti-nanti, ketika punya niat langsung gas aja ngengg… untuk evaluasinya nanti sambil jalan” .