Soto Mbro: Citarasa resep keluarga berpadu dengan konsep kekinian.
Fawwaz Fico Mahardika, Impian dan awal mula membangun bisnis.
Bermula dari keresahan Adi dan Erik dalam menjalani perkuliahan yang monoton. mereka menciptakan Pinarak sebagai wadah untuk nongkrong dan berdiskusi dengan orang -orang baru serta memperluas relasi dengan tujuan mendapatkan insight dari banyak sudut pandang dan juga sebagai sarana untuk menyalurkan hobby melalui bisnis.
Soto Mbro
Banyak yang mengira bahwa Mbro itu adalah plesetan dari bahasa gaul bro, padahal Mbro sendiri terinspirasi dari bahasa jawa temanggung yang berarti tidak tahu. Berawal dari kebingunan Fico dalam menentukan nama, berujung pada nama kedai yang menarik dan ontentik.
Soto Mbro
Banyak yang mengira bahwa Mbro itu adalah plesetan dari bahasa gaul bro, padahal Mbro sendiri terinspirasi dari bahasa jawa temanggung yang berarti tidak tahu. Berawal dari kebingunan Fico dalam menentukan nama, berujung pada nama kedai yang menarik dan ontentik.
Konsep industrial dan mangkok gerabah
Fico ingin mengubah presepsi masyarakat dengan berbagi pengalaman baru pada pelanggan bahwa konsep bangunan industrial bukan hanya untuk coffeshop, jika di kemas dengan metode yang kreatif dan inovatif, usaha soto pun akan terlihat lebih menarik.
Salah satu yang unik dari Soto Mbro yaitu penyajiannya menggunakan mangkok gerabah, menjadikannya lebih menyatu dengan lingkungan perdesaan yang asri di area persawahan. Mangkok gerabah yang di gunakan dikirim langsung dari klaten, menciptakan keunikan tesendiri dan juga sebagai bentuk diferensiasi produk mereka dengan yang lain.